Perdana Menteri Dukung Final Liga Champions Eropa Dipindah Ke Inggris

Perdana Menteri Dukung Final Liga Champions Eropa Dipindah Ke Inggris Perdana Menteri Dukung Final Liga Champions Eropa Dipindah Ke Inggris

Perdana menteri Inggris Boris Johnson memberikan dukungan penuh akan memindahkan pertandingan final Liga Champions Eropa (UCL) dari Turki ke Negeri Ratu Elizabeth.

Final UCL yang bagi digelar hadapan Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, cukup 30 Mei maklum merupakan tanda perdebatan ketika pemerintah Turki memberlakukan lockdown secara menyeluruh sejak 29 April santak 17 Mei setelah angka kasus COVID-19 mencapai 60 ribu cukup pertengahan April.

Situasi makin rumit ketika pemerintah Inggris menetapkan Turki sebagai zona merah, sehingga mengingatkan warganya menjumpai berhati-hati bila berkunjung ke negara tersebut. Publik Inggris tidak dilarang berpergian ke Turki, namun mereka perlu bersiap merogoh kocek segede 2.000 poundsterling, atau sekitar Rp39 juta menjumpai tes dengan karantina saat pulang ke negaranya.

Kebijakan ini tentunya memberikan pengaruh kepada suporter Manchester City maka Chelsea. Johnson mengatakan, ia memberikan dukungan penuh bila UEFA ingin memindahkan final UCL ke Inggris. Apalagi dua tim nan bertanding bersumber dari Inggris.

“Liga Champions merupakan puncak dari klub sepakbola Eropa. Dengan adanya dua tim Inggris dalam final, tentunya atas sangat disaakankan jika fans mereka tdak bisa hadir menyaksikan laga itu,” ujar Jonhson dikutip laman Sunsport.

“Itu hendak memerankan luar biasa bila kami bisa menggelar pertandingan tersebut di sini (Inggris). Saya ingin membantu suporter kedua klub menyaksikan langsung aksi tim kesaakanan mereka.”

Kendati demikian, Johnson memberikan jaminan tidak mempersulit City berikut Chelsea jika pertandingan tetap digelar dekat Istanbul. Pemerintah tidak mau menerapkan karantina sepuluh hari kepada pemain, pelatih, berikut ofisial klub, meski final digelar dekat Stadion Olimpiade Ataturk.

Hal serupa disampaikan menteri lingkungan Inggris, George Eustice. Menurut Eustice, memindahkan final UCL mau menciptakan mereka menjadi lebih mudah dalam menerapkan kebijakan protokol kesehatan.

“Saya memahami ada pembicaraan [federasi sepakbola Inggris] memakai UEFA terkait mamelenceng itu. Keinginan Inggris untuk selaku tuan rumah [pertandingan final] tentu akan membuat semuanya selaku mudah. Tapi keputusan itu berada akan tangan UEFA,” tutur Eustice kepada Sky News.