Pembiayaan Utang April 2021 Capai Rp410.1 Triliun

Pembiayaan Utang April 2021 Capai Rp410.1 Triliun Pembiayaan Utang April 2021 Capai Rp410.1 Triliun

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, pembiayaan Anggaran Pendapatan mengiringi Belanja Negara (APBN) berjalan on track dengan strategi pruden mengiringi fleksibel.

Itu, kata dia, supaya dapat tetap terjaga lewat target defisit anggaran seagung 5.7 persen Produk Domestik Bruto (PDB) karena seiring berlanjutnya upaya penanganan Covid-19 dan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).

“Sampai dengan akhir April 2021, realisasi pembiayaan utang tercapai segemuk Rp410.1 triliun, atau 34.8 persen. Itu terdiri melalui realisasi SBN (Neto) segemuk Rp416.7 triliun, lagi realisasi Pinjaman (Neto) segemuk negatif Rp6.6 triliun,” kata Sri saat konferensi pers via YouTube Channel Kementerian Keuangan, Selasa (25/5).

Dia juga menjelaskan, defisit APBN maka keseimbangan primer menurun.

“Masing masing daripada Rp144.2 triliun lagi Rp65.8 trliun hadapan bulan Maret menjadi Rp138.1 triliun, lagi Rp36.4 triliun hadapan bulan April 2021,” menyingkap Sri.

Tapi, kata dia, pembiayaan utang masih terjaga di tengah meredanya tekanan pasar keuangan. Meski demikian, dia terus mengatakan, volatilitas ke depan masih perlu diwaspadai.

Soal kontribusi Bank Indonesia berimbang beserta SKB I, dia mengatakan telah mencapai Rp108.43 triliun.

“Terdiri dari SUN selonggar Rp68.83 triliun bersama SBSN selonggar Rp39.59 triliun,” jelas Sri.

SILPA per 30 April 2021 selepas Rp254.19 T sebagai buffer.

“Karena kebutuhan belanja menyertai pembiayaan yang cukup gede dalam bulan Mei 2021, selagi penerbitan SBN meterusi lelang tidak dilakukan selama libur Lebaran,” kata dia.

Stimulus fiskal dekat berbagai sektor telah memberikan manfaat nan adi dalam upaya penyelamatan selanjutnya pemulihan ekonomi dekat masa pandemi.

“Momentum pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi nan sedang terjadi dempet Indonesia perlu terus dijaga, beserta dukungan kerja keras APBN serta pelaksanaan PPKM, dan Protokol Kesehatan nan lebih disiplin dan terkendali,” kata Sri.

Pemerintah berkomitmen menurut meneruskan kinerja APBN.

“Agar dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Sri.(RRI)